Membangun Mood: Kekuatan Value dan Warna dalam Desain

Desain yang efektif tidak hanya bergantung pada estetika,tetapi juga pada kemampuan untuk menciptakan suasana hati (mood) yang diinginkan. Dua elemen penting yang berperan dalam hal ini adalah nilai (value) dan warna. Keduanya memiliki dampak psikologis yang kuat dan dapat memengaruhi bagaimana sebuah karya desain diterima oleh audiens.
Valueatau yang biasa disebut dengan nilai memiliki definisi yaitu value merujukpada kecerahan atau gelapnya suatu warna.
Value juga memiliki 3 peran yaitu sebagai kontras, dimensi dan emosi.
Memahami Nilai (Value)
Nilai dalam desain mengacu pada kecerahan atau kegelapan warna. Ini menciptakan kedalaman dan kontras, yang membantu dalam menarik perhatian. Nilai dapat dibagi menjadi beberapa kategori:
- Tinggi (High Value): Warna yang lebih terang, memberikan kesan ceria dan energik.
- Rendah (Low Value): Warna yang lebih gelap, menciptakan suasana tenang dan dramatis.
Warna memiliki definisi yaitu warna adalah sifat yang dihasilkan dari cahaya yang di pantulkan dari suatu objek. Warna memiliki 3 komponen utama yaitu hue (nuansa), saturation (kejenuhan), dan value (nilai). Adapun Peran warna yaitu sebagai estetika dan identitas merk.
Interaksi antara Value dan Warna
- Harmoni danKontras : Kombinasi nilai yang berbeda dari warna yang sama dapat menciptakan kedalaman, sementara penggunaan warna dengan nilai kontras dapat menarik perhatian pada elemen tertentu.
- Persepsi Visual: Nilai mempengaruhi cara kita melihat warna; warna dengan nilai lebih tinggi (lebih terang) akan terlihat lebih mencolok dibandingkan dengan yang lebih rendah (lebih gelap).
Cara Menggunakan Warna untuk Menciptakan Mood dalam Desain:
1. Memahami Psikologi Warna
- Arti dari Setiap Warna, setiap warna memiliki arti dan makna yang berbeda-beda perlu memahami arti dari setiap warna agar bisa memilih warna yang tepat untuk suatu project
- Kombinasi Warna, perlu memilih warna yang cocok dan seimbang agar hasilnya terlihat harmonis.
2. Membuat Mood Board
- Mengumpulkan Inspirasi, kumpulkan gambar-gambar yang sesuai dengan mood yang ingin kalian ciptakan.
- Membuat Mood Board, setelah kalian mengumpulkan inspirasi, dilanjut dengan membuat mood board dengan menempelkan gambar-gambar tersebut pada kertas atau membuatnya secara digital.
3. Memilih Warna Utama
- Menyesuaikan dengan Branding, warna utama yang dipilih harus sesuai dengan branding dari project.
- Menggunakan Warna yang Populer, menggunakan warna yang populer untuk membangun mood yang tepat. Misalnya, warna-warna pastel untuk project yang bernuansa romantis dan lembut.
4. Menentukan Warna Pendukung
- Kombinasi Warna yang Cocok, warna pendukung harus berpadu dengan warna utama agar mood yang ingin diciptakan tercapai. bisa menggunakan palet warna untuk memilih kombinasi warna yang cocok.
- Menentukan Proporsi, warna menentukan proporsi warna yang tepat agar tidak terlihat berlebihan atau tidak seimbang.
5. Menciptakan Kontras
- Warna Komplementer, warna komplementer adalah warna untuk menciptakan kontras yang menarik. Misalnya, warna hijau dan merah atau biru dan oranye.
- Warna Analogus, Warna analog adalah warna yang bersebelahan di roda warna. Penggunaan warna analog akan menciptakan harmoni yang lembut namun tetap menarik.
- Warna split komplementer adalah warna yang terletak di sisi berlawanan dari roda warna, tetapi dengan dua warna yang berdekatan dengan warna komplementernya. Misalnya, jika warna komplementer adalah merah, maka split komplementernya adalah hijau-kuning dan hijau-biru.Kombinasi ini menciptakan kontras yang harmonis dan menarik dalam desain atau seni.
- Warna Triadic, Warna triadic adalah skema warna yang terdiri dari tiga warna yang terletak secara merata di sekitar roda warna. Contoh umum adalah merah, biru, dan kuning. Kombinasi ini menciptakan keseimbangan yang dinamis dan kontras yang kuat, sering digunakan dalam desain untuk menciptakan visual yang menarik
- Warna Tetradic, Warna tetradic adalah skema warna yang terdiri dari empat warna yang terbentuk dari dua pasangan warna komplementer. Dalam roda warna, ini biasanya diatur dalam bentuk persegi atau persegi panjang. Contohnya, jika satu pasangan warna adalah merah dan hijau, pasangan lainnya bisa biru dan oranye. Kombinasi ini menawarkan banyak variasi dan kontras, memberikan peluang besar untuk eksplorasi warna dalam desain.
6. Menyesuaikan dengan Tujuan
- Warna untuk Memikat, Jika tujuan kalian adalah untuk memikat, kalian bisa menggunakan warna-warna cerah dan mencolok.
- Warna untuk Menenangkan, Untuk menciptakan mood yang tenang dan damai, kalian bisa menggunakan warna-warna lembut seperti biru atau hijau.
7. Menguji Warna
perlu menguji warna pada berbagai media seperti layar komputer, cetakan, atau bahan kain untuk melihat bagaimana warna tersebut terlihat di berbagai situasi.
8. Mendapatkan Feedback
Setelah menguji warna, minta feedback dari orang lain untuk melihat apakah mood yang ingin di ciptakan sudah tercapai.
Membangun mood melalui kekuatan value dan warna dalam desain adalah proses yang kompleks tetapi sangat memuaskan. Dengan memahami bagaimana nilai dan warna berinteraksi, desainer dapat menciptakan karya yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga mampu menyampaikan pesan yang mendalam dan emosional. Penting untuk bereksperimen dan menyesuaikan pendekatan sesuai dengan konteks dan audiens yang dituju, sehingga desain yang dihasilkan mampu memberikan dampak yang maksimal.
Penulis: Sinta Cahya Shafa Kamila
Penyunting: Cintya Ayu Amelia